30 April 2010

UAS Mikroekonomi untuk Kebijakan Publik - Desember 2009

SOAL A
Pasar Ikan di kota Xadu bersifat sangat kompetitif, salah satu daerah pemasoknya adalah kampung nelayan Zida yang terletak sekitar 100km dari kota Xadu. Akan tetapi kondisi jalan ke kota Zida sangat buruk, sehingga hanya ada satu pembeli yang menampung hasil tangkapan ikan di kota Zida. Padahal potensi ikan di kota Zida sangat luar biasa. Untuk itu pemerintah berencana membangun jalan raya antara Xadu dan Zida yang diharapkan dapat memperlancar arus barang, utamanya ikan. Dengan jalan yang makin baik, diramalkan jumlah pengusaha yang akan menampung hasil tangkapan ikan menjadi lebih banyak dan bersifat persaingan sempurna.
Permintaan terhadap ikan di kota Zida memiliki fungsi P = 5000 - 0,2 Q
Fungsi penawaran ikan dari para nelayan adalah P = 3000 + 0,3 Q (ingat bahwa fungsi penawaran ini sama dengan fungsi Average Expenditure dari pembeli ikan)
Berdasarkan keterangan di atas, anda diminta untuk memperkirakan:
1. Berapa jumlah ikan yang dibeli dari nelayan di Zida dan berapa harganya?
2. Berapa jumlah ikan yang dibeli dari nelayan jika jalan raya selesai dibangun?
3. Berapa keuntungan/kerugian bagi nelayan di Zida akibat ada pembangunan jalan raya tersebut?

SOAL B
Kegemaran masyarakat memakan tempe berimplikasi pada kebutuhan perekonomian akan kacang kedelai sebagai bahan baku utamanya. Oleh karena harga dunia pada saat ini lebih rendah daripada harga yang diinginkan petani untuk swasembada kedelai, maka perekonomian memenuhi sebagian kebutuhan kedelai dengan cara mengimpor dari luar negeri. Harga dunia untuk kedelai pada saat ini adalah Rp. 7000,- per kg.
Permintaan masyarakat akan kacang kedelai diketahui mengikuti fungsi:
P = 40000 - 2 Q
Sementara penawaran dari petani di dalam negeri memiliki fungsi:
P = 2000 + 0,5 Q
Berdasarkan data di atas, anda diminta untuk menganalisa:
1. Berapa produksi kedelai dalam negeri saat ini?
2. Berapa impor kedelai saat ini?
3. Jika pemerintah ingin produksi domestik meningkat sebesar 10%, berapa tarif yang harus dibebankan untuk setiap kg kedelai yang diimpor?
4. Siapa yang diuntungkan dan dirugikan atas penentuan tarif tersebut dan berapa rupiah keuntungan dan atau kerugian tersebut?
5. Jika pemerintah ingin para petani berkonsentrasi untuk swa sembada kedelai, berapa tarif yang harus dibebankan atas setiap kg kedelai yang diimpor?
6. Berapa keuntungan pemerintah atas penetapan tarif pada butir 5 tersebut? Mengapa demikian?

SOAL C
Dalam rangka meningkatkan PAD dan memperlancar arus penumpang dari dan ke Bandara, Pemerintah merencanakan membuat BUMD transportasi yang diberi nama TransBandara. Dari studi kelayakan diketahui bahwa ada kemungkinan masyarakat dapat dibedakan menjadi dua kelompok. Jadi sangat mungkin mereka dibedakan menjadi dua kelas, yaitu kelas bisnis dan kelas ekonomi.
Permintaan kelas bisnis: PB = 40.500- 2 QB
Permintaan kelas ekonomi: PE = 22.500 - 0.5 QE
Sebenarnya dalam tidak ada perbedaan biaya yang signifikan dalam melayani penumpang bisnis dan ekonomi. Biaya pelayanan tersebut diperkirakan memiliki fungsi: TC = 100.000.000 + 5000 Q + 0,2 Q^2
Saat ini terjadi perdebatan di DPRD dalam rangka menetapkan Tarif TransBandara tersebut dimana ada pihak yang menginginkan adanya membedaan antara Kelas Bisnis dan Kelas Ekonomi. Ada pula pihak yang menginginkan diberlakukannya satu harga dengan alasan keadilan.
Pertanyaan:
1. Bagaimana sebenarnya fungsi permintaan total (Bisnis ditambah Ekonomi) TransBandara tersebut?
2. Bagaimana pula dengan fungsi Marginal Revenue (MR) total TransBandara tersebut?
3. Mengingat siapapun operatornya, TransBandara akan merupakan satu-satunya perusahaan yang memiliki ijin operasi, berapa Tarif yang akan diusulkan oleh manajemen jika diberlakukan satu harga? Berapa jumlah penumpang yang akan menggunakan jasa tersebut?
4. Jika diberlakukan pembedaan harga, berapa tarif Kelas Bisnis dan tarif Kelas Ekonomi? Berapa jumlah penumpang masing-masing Kelas tersebut?
5. Berapa keuntungan yang dihasilkan jika tidak dilakukan pembedaan tarif?
6. Berapa keuntungan yang dihasilkan jika dilakukan pembedaan tarif?
7. Jika pemerintah lebih mementingkan kesejahteraan rakyat daripada PAD, berapa tarif yang sebaiknya diterapkan?

28 March 2010

UTS Mikroekonomi untuk Kebijakan Publik - Maret 2010

SOAL 1

Dari pengamatan mahasiswa Universitas Indonesia mengenai fungi permintaan barang X didapatkan dua persamaan sebagai berikut:

(1)..... Qx = 20155 - 303 Px - 36 Pz - 8 Y

(2)..... lnQx = 19,63 - 2,20 lnPx - 0,06 lnPz - 0,43 lnY

dimana Qx adalah jumlah barang X (dalam unit), Px adalah harga barang X (dalam ribuan rupiah), Pz adalah harga barang Z (dalam ribuan rupiah) dan Y adalah pendapatan masyarakat (dalam puluhan ribuan rupiah)

Pertanyaan:
1. Bagaimana sifat barang X (ada dua sifat)? Apa indikasinya?
2. Bagaimana hubungan antara barang Z dengan barang X?
3. Jika bulan ini permintaan terhadap barang X berjumlah 11.000 unit, sementara untuk bulan yang akan datang diduga harga barang X akan turun sebesar 2% sementara harga barang Z naik sebesar 5% dan pendapatan akan turun sebesar 4%, berapakah prediksi permintaan barang X pada bulan yang akan datang?

SOAL 2

Dari survey yang dilakukan mahasiswa Universitas Indonesia ditemukan bahwa pasar widget memiliki 10 konsumen yang memiliki fungsi permintaan sebagai berikut:
.....D1: P1 = 25000 - 2 Q1
.....D2: P2 = 25000 - 5 Q2
.....D3: P3 = 25000 - 1 Q3
.....D4: P4 = 25000 - 2,5 Q4
.....D5: P5 = 25000 - 0,5 Q5
.....D6: P6 = 25000 - 0,4 Q6
.....D7: P7 = 25000 - 0,2 Q7
.....D8: P8 = 25000 - 1,25 Q8
.....D9: P9 = 25000 - 0,25 Q9
.....D10: P10 = 25000 - 5 Q10


Dari sisi penawaran, ternyata hanya ada 5 pemasok yang ada di pasar tersebut, yang masing-masing memiliki fungsi penawaran : Q = 9800 + 4 P

Walaupun jumlah perusahaan yang ada hanya 5, hasil penelitian menunjukkan bahwa pasar tersebut memiliki sifat pasar persaingan sempurna.

Pemerintah kemudian menjalankan program BLT bagi masyarakat yang tertinggal. Program itu ternyata menimbulkan 1 konsumen baru dalam pasar widget dengan fungsi permintaan:
.....D11: Q11 = 85000 - 3,4 P11

Sementara itu, pemerintah tidak melakukan kebijakan apapun yang dapat menyebabkan bertambahnya jumlah produsen.

Pertanyaan:
a. Mengapa para mahasiswa UI dapat menyimpulkan bahwa pasar tersebut merupakan pasar persaingan sempurna? Syarat-syarat apa yang harus dipenuhi sebuah pasar sehingga dapat disebut sebagai pasar persaingan sempurna?
b. Bagaimana fungsi permintaan widget sebelum adanya program BLT?
c. Bagaimana fungsi pernawaran widget sebelum adanya program BLT?
d. Berapa harga yang terjadi di pasar sebelum adanya program BLT?
e. Berapa banyak widget yang diproduksi di pasar tersebut sebelum adanya program BLT?
f. Bagaimana fungsi permintaan widget setelah adanya program BLT?
g. Bagaimana fungsi pernawaran widget setelah adanya program BLT?
h. Bagaimana dampak adanya program BLT terhadap harga? Berapa persen perubahan harga?
i. Bagaimana dampak adanya program BLT terhadap jumlah produksi? Berapa persen perubahan jumlah produksi tersebut?
j. Jika YLKI menuntut pemerintah untuk melindungi konsumen dengan cara mencegah kenaikan harga, bagaimana pendapat saudara?


SOAL 3

Hena adalah salah satu barang yang sangat disukai oleh masyarakat Indonesia. Dari hasil pengamatan mahasiswa Universitas Indonesia, diketahui bahwa fungsi permintaan masyarakat Indonesia terhadap barang tersebut adalah Qd = 1000 – P ; sementara itu fungsi penawaran dalam negeri untuk barang tersebut Qs = 10 + P. Harga dunia untuk barang tersebut adalah Rp 300 yang ternyata lebih murah daripada harga keseimbangan dalam negeri jika perekonomian tertutup dari barang impor. Akan tetapi sudah sejak dahulu kala Indonesia adalah negara dengan perekonomian terbuka. Untuk melindungi produksi dalam negeri, selama ini, pemerintah memberikan proteksi dengan mengenakan tarif sebesar Rp 100 untuk setiap unit produk yang diimpor. Permasalahannya sekarang, berbagai pihak sedang berdebat dengan sengit karena Indonesia ikut dalam perjanjian ACFTA yang mengharuskan pemerintah untuk melakukan penghapusan tarif pada produk tersebut.

Pertanyaan:
a. Sebelum diterapkannya ACFTA, berapa jumlah produksi dalam negeri dan berapa jumlah impor produk tersebut.
b. Berapa penerimaan pemerintah dari sektor tersebut.
c. Bagaimana dampak penerapan ACFTA bagi ekonomi Indonesia yang berkaitan dengan barang tersebut? (harga, jumlah produksi dalam negeri dan impor)
d. Siapa saja pihak yang diuntungkan dan dirugikan dari penerapan ACFTA tersebut? Berapa besar keuntungan atau kerugian tersebut?
e. Dari perhitungan di atas, bagaimana kesimpulan saudara mengenai dampak ACFTA bagi perekonomian Indonesia?
f. Secara teoritis, apa yang harus dilakukan agar supaya jumlah produksi dalam negeri tidak berubah akibat penerapan ACFTA tersebut? Mengapa demikian?
g. Jika pemerintah dibolehkan untuk memberikan subsidi, berapa rupiah anggaran yang harus disediakan agar butir f tersebut tercapai?


SOAL 4

Pemerintah berniat mengenakan pajak pada beberapa produk yang sebelumnya tidak dikenakan pajak. Salah satu dari produk tersebut adalah “adakat”. Menurut rencana, pemerintah akan mengenakan pajak sebesar 20% dari harga yang dibayar untuk setiap “adakat” yang terjual di pasar. Menurut penelitian DJP, permintaan “adakat” masyarakat selama ini mengikuti fungsi sebagai berikut P = 1000 – 8 Qd ;
sedangkan fungsi penawaran “adakat” adalah Qs = 5 + 0,5 P

Pertanyaan:
a. Berapa jumlah Adakat yang yang diperjualbelikan sebelum penerapan pajak?
b. Berapa harga Adakat di pasar sebelum penerapan pajak?
c. Jika pemerintah menargetkan penerimaan pajak sebesar Rp 24710,4 ; apakah hal itu merupakan perhitungan yang tepat? Jelaskan dengan perhitungan yang rinci. Mengapa demikian?
d. Siapa yang menanggung beban pajak? Berapa besar?
e. Adakah perekonomian (khusus pasar Adakat) dirugikan atau diuntungkan akibat kebijakan tersebut? Jika ada, berapa keuntungan/kerugian tersebut? Jika tidak, mengapa?

SOAL BONUS

Jelaskan dengan menggunakan grafik, apa yang akan terjadi dengan jumlah barang yang diminta dan bagaimana bagaimana bentuk kurva permintaan jika barang inferior mengalami kenaikan harga. Tunjukkan pula efek substitusi dan efek pendapatan yang terjadi. Jelaskan pula mengapa barang inferior memiliki bentuk kurva permintaan yang lebih inelastis daripada barang normal.

18 March 2010

UTS Mikroekonomi untuk Kebijakan Publik - Oktober 2009

SOAL 1
Pemerintahan baru mencanangkan bahwa mereka akan melakukan kebijakan yang berpihak pada petani sebagai produsen bahan pangan (beras). Mereka percaya bahwa dengan peningkatan produksi beras maka kesejahteraan petani akan lebih baik. Ada dua pilihan kebijakan yang menjadi pertimbangan sekarang ini, yaitu (1) menentukan harga dasar beras, atau (2) memberikan subsidi bagi petani untuk setiap kg beras yang diproduksinya (dalam satuan rupiah per kg). Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa pasar beras memiliki fungsi permintaan dan penawaran sebagai berikut (jumlah dalam satuan kg, harga dalam satuan rupiah):
Penawaran: Qs = 250 + 0,25 P
Permintaan: Qd = 1750 – 0,5 P
a. Berapa tingkat harga dan jumlah produksi beras dalam keseimbangan saat ini?
b. Jika pemerintah menetapkan target produksi naik sebesar 10 % dari kondisi saat ini, berapa harga dasar yang harus ditetapkan? (ingat hanya target produksi yang naik, bukan kurva penawaran)
c. Berapa anggaran yang harus dipersiapkan dalam APBN?
d. Apa dampak kebijakan tersebut bagi petani dan bagi konsumen beras?
e. Jika pilihan kebijakan adalah dengan memberikan subsidi (target kenaikan produksi sama dengan butir b), berapa subsidi yang harus diberikan untuk setiap kg beras?
f. Berapa anggaran yang harus dipersiapkan dalam APBN?
g. Apa dampak kebijakan tersebut bagi petani dan bagi konsumen beras?
h. Manakah kebijakan yang lebih baik menurut anda (ingat tujuannya), apakah potensi risiko dari kebijakan tersebut?

SOAL 2

Pada tahun 2009, Kementerian Perumahan Rakyat berhasil mencapai target mereka untuk membangun 100.000 unit Rusunawa (Rumah Susun Sewa). Menteri saat ini yang baru saja dilantik sangat antusias untuk meningkatkan target pembangunan Rusunawa di tahun 2010 menjadi 104.200 unit Rusunawa baru. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan adanya ramalan para ahli ekonomi yang memperkirakan bahwa pertumbuhan pendapatan masyarakat akan tumbuh sebesar 6 persen di tahun 2010 nanti. Akan tetapi harga bahan bangunan juga diperkirakan akan mengalami kenaikan, oleh karena itu pemerintah terpaksa akan menaikkan tarif sewa Rusunawa sebesar 12% di tahun 2010. Ekonomi yang diramalkan membaik akan akan menyebabkan kenaikan permintaan terhadap hunian sewa lainnya. Para ahli perumahan memperkirakan rata-rata harga sewa rumah pada umumnya (selain Rusunawa) akan meningkat dari Rp.400.000 di tahun 2009 menjadi Rp 440.000 di tahun 2010. Pemantauan terhadap permintaan Rusunawa selama ini menunjukkan bahwa elastisitas permintaan akibat adanya perubahan pendapatan adalah 0,7. Sementara elastisitas silangnya adalah 0,3. Gejala yang juga terlihat selama ini, jika harga sewa Rusunawa dapat diturunkan sebesar 12 persen, jumlah Rusunawa yang diminta akan meningkat 4 persen.
Jika anda adalah staf khusus Menteri Negara Perumahan Rakyat, apakah pendapat anda tentang target tahun 2010 tersebut? Jelaskan mekanisme perhitungannya.

SOAL 3
Terhadap faktor produksi yang digunakannya, perusahaan akan memberikan balas jasa sesuai dengan produktivitas marginal yang diberikan oleh faktor-faktor produksi tersebut kepada perusahaan. Buktikan

SOAL 4
Jelaskan dengan menggunakan grafik, apa yang akan terjadi dengan jumlah barang yang diminta dan bagaimana bagaimana bentuk kurva permintaan jika Barang Giffen mengalami kenaikan harga. Tunjukkan pula efek substitusi dan efek pendapatan yang terjadi.

SOAL BONUS (pilih satu di antara dua)
a. Buktikan bahwa fungsi biaya adalah kebalikan dari fungsi produksi
b. Buktikan bahwa profit maksimum (hampir) tidak ada hubungannya dengan efisiensi produksi (productive efficiency)
Gunakan pendekatan matematis untuk menjawab di atas